Tentang penalaran
Kemepuan menalar menyebabkan manusia mampu mengembangakan ilmu pengetahuan yang merupakan rahasia kekuasaan – kekuasaan Nya. Hanya manusia yang memilki nalar. Binatang tidak memilki nalar , karena itu binatang tidak bisa mengembangkan pengetahuannya, hanya untuk kelangsungan hidupnya (survival).
Hakekat penalaran
Merupakan proses berfikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Manusia pada hakekatnya merupakan makhluk yang berfikir, merasa, bersikap dan bertindak. Penalaran menghasilakan pengetahuanyang di kaitkan dengan berfikir.
Ciri – cirri penalaran :
1. Suatu pola berfikir secara luas yang disebut logika yakni suatu proses berfikir logis yakni berfikir menurut logika.
2. sifat analitik yakni berfikir yang menyadarkan diri kepada analitis.
Arti logika : pengkajian untuk berfikir secara shahih. (Wiliam S Sahakinah : 1965 hal 3)
A. Logika “indukif” penarikkan kesimpulan dari kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
Contoh :
- pisau itu tajam bila dipanaskan memuai.
- Pisau itu terbuat dari besi
- Kesimpulan : besi itu bila dipanaskan memuai.
B. Logika deduktif : dalam menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi khusus yang bersifat individual.
Contoh :
- semua mahasiswi unipdu wajib berjilbab
- Neng Thico mahasiswi unipdu.
- Kesimpulan : Neng Thico wajib memakai jilbab.
- Kesimpulan : Dalam berfilsafat mengguanakan penalaran dengan menggunakan logika induktif dan logika deduktif.
- Filsafat ilmu telaah hakekat ilmu yang menyakut ontologi , epistimologi dan aksiologi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Tentang penalaran"